Home » » Alasan Beasiswa Presiden Indonesia muncul, Karena Minim Lulusan S2 dan S3

Alasan Beasiswa Presiden Indonesia muncul, Karena Minim Lulusan S2 dan S3

Written By Info unpad on Senin, 07 April 2014 | 03.03

Ilustrasi wisudawan. (Foto: dokumentasi UI)Ilustrasi wisudawan. (Foto: dokumentasi UI)JAKARTA - Kualitas sumber daya manusia (SDM) diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Salah satu indikator IPM tersebut ialah pendidikan terakhir yang ditempuh seseorang.

Di Indonesia, jumlah masyarakat dengan pendidikan minimal S-2 maupun S-3 masih sangat minim. Maka, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun berupaya untuk meningkatkan jumlah tersebut melalui beasiswa pendidikan Indonesia (BPI) maupun beasiswa presiden Republik Indonesia (BPRI).


"Jumlah doktor per satu juta penduduk relatif naik. Dari 2009 hanya berjumlah 90, pada 2013 menjadi 143 orang. Sudah baik, tapi ini masih kurang, harus digenjot. Kalau tidak digenjot, pada 2030 baru mencapai 850. Tapi kalau digenjot, 2030 bisa 1.480. Magister pun sama. Sudah bagus tapi masih kurang," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh di Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014).

Oleh karena itu, lanjutnya, beragam program beasiswa yang ditawarkan oleh Kemendikbud melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menjadi salah satu upaya untuk melaksanakan percepatan tersebut. Diaberharap, dengan menawarkan beasiswa penuh baik di dalam dan luarnegeri, minat masyarakat Indonesia untuk menempuh pendidikan jenjangmaster dan doktor semakin tinggi.

"Di sini lah peran dana abadi pendidikan. Meski bukan satu-satunya sumber untuk melakukan percepatan tadi, kami harapkan bisa menjadidriver untuk mengajak masyarakat melanjutkan pendidikan hingga S-2 dan S-3," tuturnya.

M Nuh mengungkapkan, ada tiga ruang lingkup dana pembangunan pendidikan nasional (DPPN) atau dana abadi pendidikan. Pertama, program beasiswa magister dan doktor, beasiswa tesis dan disertasi. Kedua, program pendanaan riset strategis yang bersifat inovatif dan produktif. Ketiga, program rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam.

"Selain BPI dan BPRI, DPPN juga menyediakan beasiswa afirmasi. Beasiswa ini dikhususkan untuk anak-anak bidikmisi yang nilainya bagus dan ingin melanjutkan S-2," kata M Nuh. (ade)
Share this article :

Posting Komentar

Test midle sidebar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. @INFO_UNPAD - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger